Senin, 19 Desember 2011

Nasib santri ecek2-an (setengah-setengah)

Bejo adalah seorang pengangguran yang cukup resah dengan keadaannya, kehidupan pesantren yang pernah dia alami ia sia-siakan begitu saja, padahal untuk ukuran seorang santri dia terhitung lama berada di pondok pesantren, tidak kurang dari 15 tahun dia mempelajari ilmu agama di bawah naungan kyai, suatu ketika ia sowan kepada kyainya demi mengatasi pengangguran yang selama ini ia alami, maka terjadilah percakapan antara bejo dan kyai:

Bejo : maaf kyai telah mengganggu waktu panjenengan
Kyai : tidak masalah jo, ada keperluan apa?
Bejo : begini yai, saya sudah lama jadi pengangguran, tidak enak dengan orang tua & tetangga,
Kyai : oo.. ya ya, terus?
Bejo : begini yai, saya mau minta amalan kepada jenengan, agar segera dapat pekerjaan.
Kyai : hmmm….(sejenak termenung)
(seorang kyai mencurahkan semua waktunya untuk mengurusi santri-santrinya, pagi, siang, sore, malam, beliau selalu berkutat dengan kitab dan santri, sehingga sangat jarang kyai yang bekerja secara praktis sebagaimana layakanya orang pada umumnya)
Kyai : oalah joo jo, lha wong aku dewe gak kerjo mbok jaluk’i amalan ben ndang cepet kerjo (bejoo bejo, aku sendiri saja tidak bekerja, malah kamu minta amalan agar cepat bekerja)
Bejo : %@#$?+*#,,,,,,, (bejo nyengir, garuk-garuk kepala sambil muka memerah penuh rasa malu, lalu pamit pulang)