Rabu, 31 Desember 2014

HARTA BUKAN SEGALANYA

Para pembesar istana banyak yang bertanya-tanya, mengapa dari sekian banyak istri Khalifah Harun Arrasyid yang paling di cintai adalah Zubaidah, padahal secara fisik wajahnya pas-pasan, berkulit hitam. 

Sementara selir-selirnya yang lain banyak yang jauh lebih cantik parasnya. 

Suatu hari Khalifah Harun Arrasyid memanggil semua istrinya, dan memerintahkan untuk mengambil masing-masing dari perhiasan yang tersimpan di gudang khusus pribadinya. Sepontan semua istrinya berlari untuk mendapatkan bagian perhiasan, kecuali Zubaidah dia tetap tidak beranjak,,,

lalu Khalifah Harun bertanya, 

"Duhai istriku mengapa engkau tidak pergi bersama mereka untuk mengambil bagianmu?",

Zubaidah menjawab:
"Duhai suamiku, kedekatan denganmu lebih berarti bagiku, dan kepuasanmu terhadap pelayananku adalah kebahagiaan bagiku".

Sahabat......

Demikian harusnya kita pada Allah, bukan hanya mengejar nikmatNya, lalu kita tinggalkan bahkan melupakan sang pemberi nikmat.

Apalah arti hidup di istana yang mewah nan megah, namun jika di tinggalkan kekasih, istana akan terasa di neraka. Demikian pula, apalah artinya kenikmatan nampaknya, namun kita jauh dan tidak mendapat RidhoNya?


#IslamMadzhabCinta

Selasa, 02 Desember 2014

Falsafah 5 Jari

1.Ada Si JEMPOL yang selalu berkata baik & menyanjung.
2.Ada TELUNJUK yang suka menunjuk & memerintah.
3.Ada JARI TENGAH yang sombong, hanya karena merasa paling panjang.
4.Ada JARI MANIS yang selalu jadi teladan, baik, & sabar sehingga diberi hadiah cincin.
5.Dan ada KELINGKING yang lemah & penurut.

Dengan perbedaan (kekurangan dan kelebihan) yang dimiliki masing-masing jari, mereka bersatu, saling melengkapi dan menjadi kuat.

Falsafah sederhana ini memberi contoh tentang bagaimana kuat dan indahnya kebersamaan dalam hidup...
Kita terlahir dengan segala perbedaan yang kita miliki dengan tujuan untuk bersatu :

* saling menyayangi.
* saling menolong.
* saling membantu.
* saling mengisi.
* saling menghargai.
* saling melengkapi.

Bukan untuk :
- saling menuduh.
- saling menyalahkan.
- saling merusak.

Semua perbedaan dari kita adalah keindahan, agar kita RENDAH HATI dan menghargai orang lain, tidak ada satupun pekerjaan yang dapat kita selesaikan sendiri.

Kita terlihat punya kelebihan, hanya karena orang lain punya kekurangan... Begitu pula sebaliknya. Tidak ada yang benar-benar lebih bodoh atau lebih pintar, karena bodoh atau pintar itu relatif.

Kita hanya akan menjadi sempurna karena ada/terlibatnya orang lain...
Orang pintar bisa gagal...
Orang hebat bisa jatuh...
Orang kuat bisa kalah...
Tetapi...
Orang yang RENDAH HATI dalam segala hal akan slalu mendapat KEMULIAAN...

#MajelisRasulullahSAW

Kisah Indah (Pentingnya Empati)

Sepasang suami dan istri petani pulang kerumah setelah berbelanja. Ketika mereka membuka barang belanjaan, seekor tikur memperhatikan dengan seksama sambil menggumam: "hmmm... makanan apa lagi yang dibawa mereka dari pasar??"

Ternyata, salah satu yang dibeli oleh petani ini adalah Perangkap Tikus.

Sang tikus kaget bukan kepalang. Ia segera berlari menuju kandang dan berteriak: "Ada Perangkap Tikus di rumah....!! di rumah sekarang ada perangkap tikus....!!"

Ia mendatangi ayam dan berteriak: "ada perangkat tikus!"

Sang Ayam berkata: "Tuan Tikus... Aku turut bersedih, tapi itu tidak berpengaruh terhadap diriku"

Sang Tikus lalu pergi menemui seekor Kambing sambil berteriak...

Sang Kambing pun berkata: "Aku turut bersimpati... tapi tidak ada yang bisa aku lakukan"

Tikus lalu menemui Sapi. Ia mendapat jawaban sama. "Maafkan aku. Tapi perangkap tikus tidak berbahaya buat aku sama sekali"

Ia lalu lari ke hutan dan bertemu Ular. Sang ular berkata: "Ahhh... Perangkap Tikus yang kecil tidak akan mencelakai aku"

Akhirnya Sang Tikus kembali kerumah dengan pasrah mengetahui kalau ia akan menghadapi bahaya sendiri.

Suatu malam, pemilik rumah terbangun mendengar suara keras perangkap tikusnya berbunyi menandakan telah memakan korban. Ketika melihat perangkap tikusnya, ternyata seekor ular berbisa. Buntut ular yang terperangkap membuat ular semakin ganas dan menyerang istri pemilik rumah. Walaupun sang Suami sempat membunuh ular berbisa tersebut, sang istri tetap terkena gigitan ular.

Sang suami harus membawa istrinya ke rumah sakit dan kemudian istrinya sudah boleh pulang namun beberapa hari kemudian istrinya tetap demam.

Ia lalu minta dibuatkan sop ceker ayam oleh suaminya, (kita semua tau, sop ceker ayam sangat bermanfaat buat mengurangi demam). Suaminya dengan segera menyembelih ayamnya untuk dimasak cekernya.

Beberapa hari kemudian sakitnya tidak kunjung reda. Seorang teman menyarankan untuk makan hati kambing. Ia lalu menyembelih kambingnya untuk mengambil hatinya.

Masih, istrinya tidak sembuh-sembuh dan akhirnya meninggal dunia.

Banyak sekali orang datang pada saat pemakaman. Sehingga sang Petani harus menyembelih sapinya untuk memberi makan orang-orang yang melayat.

Dari kejauhan... Sang Tikus menatap dengan penuh kesedihan. Beberapa hari kemudian ia melihat Perangkap Tikus tersebut sudah tidak digunakan lagi.

Suatu hari,,, ketika anda mendengar seseorang dalam kesulitan dan mengadu kepada anda,, tapi anda mengira bahwa itu bukan urusan anda,, pikirkanlah sekali lagi.

*******
نظر فأر إلى الصدع الموجود في الجدار كي يرى المزارع وزوجته يفتحان كيس الأغراض التي اشتروها

قال الفأر لنفسه: "أي طعام موجود في هذا الكيس؟". وبينما كان يفكربذلك اكتشف أن ذلك كان مصيدة فأر

خرج إلى المزرعة، صرخ بأعلى صوته: "يوجد مصيدة فأر في المنزل! يوجد مصيدة فأر في المنزل
رفعت الدجاجة رأسها وقالت: "يا سيد فأر،لا تقلق فكل ما أستطيع فعله لك هو أن أحفر قبرك بمنقاري. ولكن بصراحة هذا شيء لا يؤذيني شخصياً

ذهب الفأر للخروف وقال له:"يوجد مصيدة فئران في المنزل! يوجد مصيدة فئران في المنزل تعاطف الخروف كثيراً ولكنه قال: أنا آسف عليك كثيراً يا سيد فأر، ولكن لا أستطيع فعل شيء إلا أن أدعو الله لك. كن واثقاً من أنني سأدعو لك

ذهب الفأر إلى البقرة وقال: "يوجد مصيدة فئران في المنزل! يوجد مصيدة فئران في المنزل
قالت البقرة: "واو، سيد فأر، أنا آسفة لك ولكن ذلك لا يؤثر علي". عندها عاد الفأر إلى المنزل كي يواجه مصيدة الفئران لوحده
في ذلك الليل سُمع صوت في المنزل مثل صوت مصيدة فئران وقد أمسكت بفريسة

اندفعت زوجة المزارع كي ترى ما الذي التقطته مصيدة الفئران. في الظلمة لم ترى أنها كانت أفعى سامة وقد أُمسك ذنبها من قبل المصيدة

فلسعتها الأفعى. سارع زوجها بنقلها إلى المستشفى. رجعت إلى البيت وهي تعاني من حمى

الكل يعلم بأنه يمكن علاج الحمى بحساء الدجاج الطازج، لذلك حمل المزارع فأساً وذهب إلى المزرعة كي يجلب العنصر الرئيسي الداخل في حساء الدجاج

ولكن مرض زوجته استمر، لذلك أتى الجيران والأصدقاء كي يجلسوا معها. لإطعامهم كان عليه ذبح الخروف

لم تتحسن صحة الزوجة... ماتت

أتى العديد من الناس إلى جنازتها، أخذ المزارع البقرة وذبحها كي يطعم الناس الذين أتوا لجنازتها

نظر الفأر لكل ما حدث من الصدع الموجود في الجدار بحزن عميق

والحكمة

عندما تسمع شخصاً ما يواجه مشكلة وتعتقد بأنها لا تعنيك تذكر أنه عندما يُهدد أحد منا، فكلنا في خطر. كلنا ذاهبون في هذه الرحلة التي تدعى الحياة. يجب أن نعتني بغيرنا ونبذل جهداً إضافياً كي نشجع ونساعد من يحتاج للمساعدة

#AbuNawasMajdub

Sabtu, 29 November 2014

Sya'ir Kerinduan

Kenapa hatiku tersenyum ketika ada seseorang berani mengisi hatiku
Dan aku tak henti menangis ketika terfikir bila kekasih hati akan meninggalkanku.

لما قلبي يبتسم حين جاء أحد يفرحني
وأبكي على زمن الفكر لو كان الحبيب يتركني

Aku sudah menyiap ruang dihatiku untuk orang yang menghapus air mataku didunia.
Begitu bodohnya aku ketika aku sadar melupakan mengisi Kekasih Allah dihatiku yang akan menghapus seluruh air mata.

وقد جهزت نصف قلبي لمن مسح دمعي
آسف بجهلي لو ضاع الحبيب الرحمن وهو أحق في با لي

Jika kekasih dunia saja terkadang ku ingat setiap saat,
Bagaimana pula Sang Kekasih yang dipuji Allah"Pemilik Akhlak mulia" Tak kupenuhi dalam Jiwa dan Ragaku.

وقد فكرت حبيب الدنيا كل أحيان
وكيف للحبيب شافع الامة ويقال له "وإنك لعلى خلق عظيم" خائب

Sungguh meruginya diriku jika kelak ku mati namanya tidak pernah ku pantri dihatiku,
Padahal betapa bahagianya kelak mereka yang bisa minum dari tangan Manusia yang paling mulia.

ويهات يا نفسي جاء الموت والحبيب غادر
يوم الفرح لمن في يد الكريم شارب
---
فصلو على المصطفى محمد ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺁﻟﻪ ﻭﺳﻠﻢ

#MajelisRasulullahSAW

Nabi Muhammad SAW : Sungguh, Aku Merindukan Mereka

Pada suatu ketika, Rasulullah Saw bertanya kepada para sahabat, "Siapakah yg paling luar biasa imannya?"

Para sahabat menjawab, "Malaikat, ya Rasulullah."

Balas Rasulullah, "Sudah tentulah malaikat luar biasa imannya, karena mereka senantiasa di sisi Allah Swt."

Kemudian para sahabat, menjawab lagi, "Para nabi, ya Rasulullah."

Rasulullah berkata, "Para nabi sudah tentu hebat imannya, karena mereka menerima wahyu daripada Allah Swt."

Para sahabat mencoba lagi, "Kalau begitu kamilah yang paling beriman."

Jawab Rasulullah, "Aku berada di tengah-tengah kalian, sudah tentulah kalian orang yang paling beriman."

Lalu, salah seorang sahabat berkata, "Kalau begitu, Allah dan Rasul Nya sajalah yang mengetahui."

Maka dengan nada perlahan, Rasulullah berkata, "Mereka adalah umat yang hidup selepas aku. Mereka membaca Al Quran dan beriman dengan isinya. Orang yang beriman denganku dan pernah bertemu denganku, adalah orang yang bahagia. Namun, orang yang tujuh kali lebih bahagia adalah mereka yang tidak pernah bertemu aku tetapi mereka beriman denganku."

Rasulullah pun diam sejenak. Kemudian, beliau menyambung dengan suara yang lirih, "SUNGGUH, AKU MERINDUKAN MEREKA..."

Shollu 'Alan Nabiy...

آللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيّدنَآ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيّدنَآ مُحَمَّد
ٍ
#MajelisRasulullahSAW

Senin, 10 November 2014

Wali Mastur

Dikisahkan bahwa suatu malam Sultan Murod Ar-Rabi` mengalami kegundahan yang sangat, dan dia tidak mengetahui sebabnya.

Maka Sang Sultan memanggil kepala penjaga/sipir dan memberitahukan tentang keadaannya yang sedang gundah,
Dan memang merupakan kebiasaan Sultan bahwa dia sering memeriksa keadaan masyarakat/rakyatnya secara sembunyi-sembunyi.
Maka Sultan berkata kepada Kepala Sipir : Mari kita keluar, jalan-jalan di antara penduduk (guna memeriksa dan memantau keadaan mereka).

Mereka pun berjalan hingga sampailah di sebuah penghujung desa, dan Sultan melihat seorang pria tergeletak di atas tanah.
Sultan menggerak-gerakkannya (untuk memeriksa) dan ternyata pria tersebut telah tewas.

Namun anehnya orang-orang yang melintasi dan berlalu lalang di sekitarnya tidak memperdulikannya.

Maka Sultan pun memanggil mereka, (tapi mereka tidak mengenali Sang Sultan),
Mereka berseru : Ada apa?
Sultan : Kenapa pria ini tewas dan tidak seorangpun yang membawanya? Siapa dia? Dan dimana keluarganya?

Mereka berujar : Ini orang zindiq, suka minum khomar, pezina.

Sultan menimpali : Namun bukankah dia dari golongan umat Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam?
Ayo bawa dia ke rumah keluarganya.

Maka mereka pun membawanya.

Ketika sampai di rumah, istrinya pun melihatnya dan langsung menangis.
Dan orang-orangpun mulai beranjak pergi, kecuali Sang Sultan dan Kepala Sipir.

Di tengah tangisan si wanita (istri si mayit), dia berseru kepada Sultan (namun wanita tersebut tidak mengenalinya) : Semoga Allah merahmatimu wahai wali Allah, aku bersaksi bahwa engkau sungguh wali Allah.

Maka terheranlah Sultan Murod dengan ucapan wanita tersebut, dan berkata : Bagaimana mungkin aku termasuk wali Allah sementara orang-orang berkata buruk terhadap si mayyit, hingga mereka enggan mengurusi mayatnya.
(Sultan merasa heran, bagaimana mungkin seorang zindiq ditolong oleh wali Allah)

Wanita pun menjawab : Aku sudah duga hal itu,

Sungguh suamiku setiap malam pergi ke penjual arak/khomr lantas membeli seberapa banyak yang dia bisa beli, kemudian membawanya ke rumah kami dan menumpahkan seluruh khomr ke toilet, dan dia (suami) berkata : Semoga aku bisa meringankan keburukan khomr dari kaum muslimin.

Suamiku juga selalu pergi kepada para zaniah/pelacur dan memberinya uang, dan berkata : malam ini kau ku bayar dan jangan kau buka pintu rumahmu (untuk melacur) hingga pagi,

Kemudian suamiku kembali ke rumah dan berujar : Alhamdu lillah, semoga dengan itu aku bisa meringankan keburukannya ( pelacur) dari pemuda-pemuda muslim malam ini.

Namun sementara orang-orang menyaksikan dan mengetahui bahwa suamiku membeli khomr, dan masuk ke rumah pelacur,
Dan lantas mereka membicarakan suamiku dengan keburukan.

Pernah suatu hari aku berkata pada suamiku : Sungguh jika seandainya engkau mati, maka tidak akan ada orang yang akan memandikanmu, menyolatkanmu, dan menguburkanmu.

Suamikupun tersenyum dan menjawab : Jangan khawatir Sayangku... Sultan/Pemimpin kaum muslimin lah yang akan menyolatkanku beserta para ulama dan pembesar-pembesar negeri lainnya.

(Setelah mendengarnya) Sultan pun menangis lantas berkata : Suamimu benar,
Demi Allah aku adalah Sultan Murod Ar-Robi`,
Dan besok kami akan memandikan suamimu, menyolatkannya dan menguburkannya.

Dan diantara yang menyaksikan jenazahnya adalah Sultan Murod, para ulama, para masyayikh dan seluruh penduduk kota.

Maha Suci Allah, kita hanya bisa menilai orang dengan hanya melihat penampilan dan kulit luarnya dan kita pula hanya mendengar omongan orang.

Maka sendainya jika kita mampu bijak, kita akan memandang dan menilai orang dari kebersihan hatinya,
Maka niscaya lisan kita akan kelu membisu dari menceritakan keburukan orang lain..

Subhanallah....

*Sultan Murad IV adalah Sultan Khilafah Utsmaniyah ke-7 (1623-1640)

#KHAhmadFahrurRozi

Tabarruk dengan fisik Nabi Muhammad SAW

Dikisahkan bahwasanya Sayyidina Umar bin Khatab jika melihat ada seseorang yang melakukakn kesalahan besar maka akan dipecut oleh beliau walhasil mereka itu menjadi tobat dan tidak mengulangi lagi kesalahannya karena apa ?... Karena diujung cambuk Sayyidina Umar ditaruh rambutnya Rasulullah saw

Begitupun sahabat nabi pedang Allah Sayyidina Khalid bin Walid setiap peperangan yang diikuti dan dipimpin olehnya berbuah kemenangan di pihak kaum muslimin karena apa ?... Karena di imamahnya sayyidina khalid bin walid ditaruh sehelai rambutnya Rasulullah saw

Ketika Rasulullah saw melakukan ibadah haji dan beliau menggunduli rambutnya maka dikasih semua potongan helai rambutnya ke semua para sahabat nabi saw, sampai dikatakan hampir saja mereka para sahabat nabi saw hampir saling bunuh demi mendapatkan rambutnya Rasulullah saw, dan mereka akhirnya mendapati satu helai, dua helai dan paling banyak diantara mereka hanya mendapatkan 3 helai rambutnya Rasulullah saw

Maka semua itu memberi pemahaman kepada kita bahwasnya para sahabat nabi saw melaukan tabarukkan dan itu dianjurkan dalam agama islam.

Habib Ahmad Novel bin Jindan



Karena Tak Mau Berdiri, Malaikat di Hukum

Sesungguhnya Malaikat Jibril AS datang kepada Rasulullah SAW dan berkata, “Ya Rasulullah SAW, aku telah melihat seorang malaikat di langit berada di atas singsananya. Disekitarnya terdapat 70.000 malaikat berbaris melayaninya.

Pada setiap hembusan nafasnya Allah SWT menciptakan darinya seorang malaikat. Dan sekarang ini kulihat malaikat itu berada di atas Gunung Qaaf dengan sayapnya yang patah sedang menangis.

Ketika dia melihatku, dia berkata, “Adakah engkau mau menolongku?” Aku berkata, “Apa salahmu?” Dia berkata,“Ketika aku berada di atas singsana pada malam Mi’raj, lewatlah padaku Muhammad Kekasih Allah. Lalu aku tidak berdiri menyambutnya dan Allah menghukumku dengan hukuman ini,
serta menempatkanku di sini seperti yang kau lihat.”

Malaikat Jibril berikata, “Seraya aku merendah diri di hadapan Allah SWT, aku memberinya pertolongan.”
Maka Allah SWT berfirman, “Hai Jibril, katakanlah agar dia membaca shalawat atas Kekasih-Ku Muhammad SW.”

Malaikat Jibril berkata lagi, “Kemudian malaikat itu membaca shalawat kepadamu dan Allah SWT mengampuninya serta menumbuhkan kedua sayapnya, lalu menempatkannya lagi di atas singsananya.”

Renungan...

Dengan ini kita dapat mengerti akan betapa keagungan shalawat, dan betapa pentingnya kita berdiri untuk menyambut dan menghormati saat Pembacaan Maulid Nabi SAW, (Mahlul Qiyam) atas kedatangan Rasulullah SAW dan para Ahlubait serta pewaris-pewarisnya yang tak tampak oleh kedua mata namun terasa didalam hati.

اللهم صل على سيدنا و حبيبنا و شفيعنا و قرة أعيننا و مولانا محمد وعلى آله وصحبه وسلم

(Mukasyafatul Qulub)

Al Imam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin Muhammad Al Ghazali.
Wallahu`alam...

#MajelisRasulullahSAW

Minggu, 02 November 2014

Bidadari Fatimah Az Zahra

Beliau adalah Fatimah Az Zahra putri Nabi Muhammad SAW. Mungkin sudah banyak yang mengetahui tentang kisah Fatimah Az Zahra terutama tentang kisah Perjalanan cintanya dengan Ali bin Abi Thalib ra. Fatimah az Zahra adalah putri baginda Nabi yang terlahir dari istri pertama dan sangat dicintai nabi, yaitu Khadijah binti khuwailid.

Di riwayatkan bahwa Setiap Rasulullah rindu bau surga, beliau selalu mencium Fatimah. Tidak pernah terlihat darinya darah haid atau nifas dan najis yang lain. Karena ini pula Fatimah di beri nama “Haura Insiyyah”.

Eksistensi badan Sayyidah Fatimah adalah dari Rasulullah, tempat kemuliaan dan keagungan. Badan Fatimah tercipta dari makanan yang dimakan Nabi yang diambil dari surga pada saat Isra' Mi'raj. Karena itu, salah satu nama beliau adalah Haura Insiyyah yang mengisyaratkan bahwa dalam penciptaannya beliau seperti wanita-wanita yang ada di surga (hurrul ‘ain). Karena ini pula Sayyidah Fatimah terbebas dari polusi jasad, tidak sebagaimana yang dialami oleh cucu Adam lainnya. Beliau tidak seperti wanita-wanita lain yang mengalami haid maupun nifas.

Dikisahkan bahwa ketika khadijah dinikahi Rasulullah, beliau dijauhi oleh wanita-wanita Quraisy, bahkan mereka sampai memutuskan hubungan dengannya. Mereka berpikiran mengapa wanita kaya seperti Khadijah mau menikah dengan laki-laki biasa dan miskin seperti Muhammad. Tidak hanya itu, ketika khadijah mau melahirkan Fatimah, wanita-wanita Quraisy tidak mau menolongnya. Khadijah tentu sangat kecewa mendengar jawaban mereka karena harus menjalani masa-masa persalinan sendirian.

Namun, secara tiba-tiba, ada empat wanita masuk kedalam kamar dan mendekatinya. Khadijah menduga bahwa mereka adalah wanita-wanita dari Bani Hasyim . salah satu dari mereka berkata, “ Wahai Khadijah, kami adalah utusan Tuhanmu. Kami adalah wanita-wanitamu. Aku adalah sarah dan ini asiyah binti muzahim, temanmu di surga. Itu adalah maryam binti imran, dan yang satu lagi adalah Kultsum, saudaranya Musa bin Imran. Kami datang untuk menolongmu”.Salah satu dari mereka duduk disebelah kanan dan yang satu disebelah kiri. Satu lagi diujung kaki dan yang satu lagi di belakang kepala Khadijah. Merekalah yang membantu persalinan Khadijah ketika mau melahirkan putrinya, Fatimah.

Fatimah dilahirkan kedunia dalam keadaan suci dan bersih. Dari wajahnya terpancarkan cahaya sampai menerangi ke dalam rumah-rumah penduduk makkah dan menerangi seluruh tempat sekitarnya.

Pada waktu itu, masuk kedalam rumah Khadijah sepuluh wanita bidadari. Setiap orang membawa bejana yang didalamnya berisi air yang diambil dari Al-kautsar di surga. Wanita yang ada dihadapan Khadijah mengambil salah satu air itu dan memandikan Fatimah dengan air tersebut. Ia mengeluarkan dua handuk putih yang lebih putih dari susu serta menebarkan wewangian yang lebih wangi dari minyak misik. Satu handuk ditempelkan dibadan Fatimah dan yang satu lagi di kepalanya.Tiba-tiba Fatimah yang masih bayi itupun berbicara. Ia berkata, “Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain allah dan ayahku adalah utusan-Nya. Aku bersaksi bahwa suamiku adalah Waliyullah dan anak-anakku adalah cucunya Nabi.” Kemudian, beliau mengucapkan salam kepada empat wanita yang ada di sekelilingnya dengan menyebut nama mereka satu persatu. Setelah semuanya selesai, wanita-wanita itu meninggalkan rumah Khadijah.
Rasulullah begitu bergembira dengan kelahiran anak perempuannya itu.

Selanjutnya beliau memberikan nama Fatimah dan memberinya panggilan Az Zahra. Menurut salah satu kabar, wajah Fatimah sangat mirip dengan Rasulullah SAW.

Sayyidatuna Siti Fatimah Az Zahra tumbuh dewasa dalam lingkungan yang penuh dengan kasih sayang. Ia mewarisi sifat-sifat suci dan karakter terpuji ibunya.karena itu Sayyidatuna Fatimah Az zahra tumbuh dan berkembang dihiasi oleh sifat-sifat terpuji yang sempurna, kemuliaan jiwa, cinta kebaikan, baik tingkah lakunya. Beliau adalah figur kebaikan dalam semua gerak-geriknya. Subhanallah..

#MajelisRasulullahSAW

Sedekah pada 10 Muharrom (part 2)

Diceritakan bahwa di Mesir ada seorang laki-laki pedagang kurma, namanya Athiyah bin Kholaf . Dia termasuk orang yang kaya raya. Oleh karena suatu hal dia menjadi miskin. Dia tidak punya apa-apa kecuali pakaian yang melekat di badan untuk menutupi auratnya.

Ketika hari Asyura datang, ia melakukan shalat shubuh di Masjid Amru bin Ash. Kebiasaan yang berlaku di masjid itu pada hari biasa adalah tidak diperkenankannya para wanita masuk masjid tersebut kecuali pada hari Asyura saja, untuk tujuan berdoa.

Di masjid itu, 'Athiyah bin Kholaf berdo'a
bersama orang banyak. Dia terpisah dari para wanita, tiba-tiba datang kepadanya seorang wanita bersama anak-anak kecil.
Wanita itu berkata:

"Wahai tuan, Aku minta kepada anda, Demi Allah, semoga tuan bisa meringankan kesulitanku dan sudi memberi sesuatu yang aku gunakan untuk bisa memenuhi kebutuhan makan anak-anak ini. Sementara bapak mereka telah wafat. Dia tidak meninggalkan satu apapun untuk mereka.

Aku tidak tahu siapa yang aku tuju.
Aku tidak keluar kecuali hari ini, itupun dengan darurat yang menjadikan aku hajat untuk mengorbankan diriku. Dan itu bukan merupakan kebiasanku''.

'Athiyahpun berkata dalam hatinya:
"Aku tidak mempunyai sesuatu. Tidak ada milikku keculai baju ini. Jika aku lepas akan terbukalah tubuhku. Jika wanita ini aku tolak, alasan apakah yang akan aku kemukakan pada Rasulullah –shallallaahu 'alaihi wasallam-

Akhirnya 'Athiyah berkata kepada wanita tersebut:
"Mari ke rumahku. Aku akan memberimu sesuatu." Maka wanita itu pun mengikuti 'Athiyah sampai di rumahnya. Lalu 'Athiyah menempatkannya di depan
pintu rumahnya.

Athiyah pun masuk ke rumah dan mencopot bajunya. Dia mengenakan sarung lusuh yang ia punya. Diberikanlah baju yang ia copot tadi kepada wanita dari sisi pintunya.
Lalu ia mendoakan 'Athiyah:
"Semoga Allah memberikan pada tuan pakaian-pakaian surga dan tuan tidak akan membutuhkan kepada orang lain selama hidup tuan."

'Athiyah merasa senang dengan do'a wanita tersebut. Ia pun menutup pintunya, masuk ke rumahnya. Ia berdzikir hingga larut malam.
Kemudian Athiyah tidur. Ketika tidur, ia bermimpi melihat bidadari, belum pernah melihat wanita lebih cantik darinya.

Di tangan wanita itu ada buah apel yang mengharumkan antara langit dan bumi.
Buah apel tersebut diberikannya kepada Athiyah. Ketika buah apel itu dibelah, dari belahan apel itu keluar pakaian dari pakian surga yang tidak terbanding
dengan di dunia sesisinya.

Pakaian itu dikenakannya pada 'Athiyah bin Kholaf. Setelah pakaian itu dikenakan, bidadari itu duduk di pangkuannya.

'Athiyah lantas bertanya:
"Siapakah kamu ini?"

"Aku adalah 'Asyura, istrimu di surga," jawab bidadari itu.

"Dengan amal apakah aku memperoleh kemuliaan seperti ini?" tanya 'Athiyah.

Lalu bidadari itu menjawab:
"Dengan seorang janda miskin, dan anak-anak yatim yang kemarin engkau berbuat baik kepada mereka''.

Maka Athiyah terbangun, dan dia sangat
senang, tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah Ta'ala, sementara tempat dimana ia berada semerbak dari bau wanginya.

Kemudian ia mengambil air wudhu, dan ia pun melaksanakan shalat dua rakaat sebagai tanda rasa syukurnya kepada Allah Ta'ala. Kemudian Athiyah mengangkat pandangannya ke langit seraya berdoa:
''Wahai Tuhanku, Apabila mimpi dalam tidurku itu benar dan bidadari dalam mimpiku itu adalah istriku di surga, maka matikanlah aku saat ini juga untuk bertemu dengan-Mu."

Belum usai doa dipanjatkan, Allah menyegerakan ruh Athiyah ke surga.

(Irsyadul 'Ibad)

Sabtu, 01 November 2014

Sedekah di 10 Muharrom ('Asyuro)

Dikisahkan, ada satu keluarga miskin yang berpuasa di tanggal 10 Muharram (Asyuro). Pada hari itu mereka tidak memiliki apa pun untuk digunakan berbuka puasa pada sore harinya. Dengan sangat terpaksa si ayah berkeliling mencari pinjaman. Barangkali ada dermawan yang rela menghutangkan uangnya.

Setelah berkeliling berjalan kaki hingga jauh tidak membuahkan hasil, ia masuk ke sebuah toko emas yang dimiliki oleh seorang saudagar muslim. Setelah mengucapkan salam, laki-laki miskin itu menyampaikan maksudnya,

"Saya adalah orang miskin. Saya berharap anda sudi menghutangkan uang 1 dirham yang saya gunakan untuk membeli makanan berbuka untuk keluargaku. Dan saya akan mendoakan untuk anda di hari istimewa ini."

Saudagar muslim itu memasang muka tidak suka seraya memalingkan wajahnya. Dia tidak memberikan apapun untuk orang yang telah memohon dengan halus itu.

Orang miskin itu keluar dari toko emas dengan perasaan pedih. Air mata meleleh di pipinya.

Tanpa disadari, ada saudagar pemilik toko emas beragama Yahudi yang menyaksikan kejadian tersebut. Saudagar Yahudi
itu lantas mengikuti orang miskin yang berjalan pulang dengan langkah berat itu. Setelah berhasil menyusulnya, saudagar Yahudi itu berkata,

"Aku melihat anda berbicara dengan tetanggaku tadi."

"Ya. Saya ingin meminjam uang 1 dirham untuk aku gunakan berbuka keluargaku di rumah. Tapi dia menolak dengan cara yang menyakitkan hati. Padahal aku menjanjikan akan ku doakan khusus pada hari ini."

"Memangnya saat ini hari apa?"

"Ini hari asyuro."

Orang miskin itu menjelaskan keutamaan beramal baik di hari Asyuro. Saudagar Yahudi itu mendengarkan dengan seksama. Dia merogohkan tangan ke sakunya mengambil uang 10 dirham dan diberikan kepada orang miskin di hadapannya.

"Ambillah uang ini. Belanjakan untuk keluargamu untuk memuliakan hari ini."

Orang miskin itu mengucapkan terima kasih dan segera membelanjakan uang yang diterimanya.

Pada malam harinya, saudagar muslim bermimpi dalam tidurnya. Dilihatnya kiamat telah tiba. Dia merasakan haus yang luar biasa. Setelah melihat ke kanan dan ke kiri, ia mendapati sebuah istana megah dari berlian berwarna putih dan pintunya dari yaqut berwarna merah. Dia mendongakkan kepalanya dan berkata,

"Wahai penghuni istana, berikanlah aku seteguk air."

Didengarnya ada suara dari dalam,

"Istana ini kemarin milikmu. Namun saat kamu menolak memberi pinjaman orang miskin dan melukai hatinya, namamu dihapus dari daftar pemilik istana ini. Dan sudah digantikan oleh tetanggamu yang beragama Yahudi yang telah memberi orang miskin itu 10 dirham dengan cuma-cuma."

Saudagar muslim itu terbangun dari tidurnya dengan perasaan sedih penuh penyesalan. Dia menyalahkan dirinya sendiri akibat sikapnya hari kemarin.

Akhirnya dia datangi rumah tetangganya yang Yahudi.

"Anda adalah tetanggaku. Kita harus saling menolong. Aku membutuhkan bantuan anda saat ini." kata saudagar muslim.

"Apa itu?"

"Juallah kepadaku pahala sedekah 10 dirham yang anda berikan kepada orang miskin yang datang padaku kemarin
. Aku bayar dengan uang 100 dirham."

"Demi Allah, tidak akan aku berikan meski anda bayar seratus ribu dinar sekalipun. Bahkan walaupun anda hanya ingin sekedar memasuki pintu istana yang kamu lihat dalam mimpimu tadi malam, aku tidak akan mengizinkannya."

Sontak terkaget saudagar muslim itu, mendengar tetangganya yang beragama Yahudi mengetahui mimpi yang dialaminya tadi malam. Dia belum bercerita kepada siapa pun tentang isi mimpinya. Dengan bibir bergetar dia bertanya,

"Siapa yang memberitahumu suatu rahasia dalam mimpiku itu?"

"Dia yang mengatakan kepada segala yang wujud kun fayakun. Aku bersaksi tiada tuhan selain Allah. Dan aku bersaksi Nabi Muhammad adalah utusan Allah." tegas saudagar Yahudi yang sudah menjadi muallaf itu.

(I'anatut Tholibin, Juz 2)

Jumat, 31 Oktober 2014

Dahsyatnya Istighfar

Diceritakan oleh Imam Al-Quthubi dari Ar-Rabi’ bin Shabih, empat orang pernah datang kepada Hasan Bashri mengadukan masalah yang berbeda-beda.

Orang pertama mengadukan tanahnya yang tandus dan gersang, orang kedua mengadukan rizkinya yang sempit, orang ketiga mengadukan telah lama tidak memiliki anak, dan orang keempat mengadukan tanamannya yang tidak berbuah.

Kepada keempat orang itu, Hasan Bashri hanya berkata singkat,Beristigfarlah! Ibnu Shabih merasa heran. Bertanyalah ia kepada Hasan Bashri, “Wahai Hasan, empat orang mengadukan permasalahan berbeda, kenapa engkau menyuruh semuanya beristigfar?”

Hasan Bashri menjawab, “Apa yang aku katakan kepada mereka bukanlah dariku, tapi dari Allah SWT dalam QS Nuh [71]: 10-12.”

Dalam surah tersebut disebutkan, ’’Maka aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.”

Istighfar, memohon ampunan kepada Allah dengan mengucapkan kalimatastaghrifullaah, adalah amalan agung yang menjadi kebiasaan para nabi, ulama, dan orang-orang saleh.

Ketika Nabi Ibrahim mengajak ayahnya meninggalkan penyembahan berhala, beliau berkata, “Semoga keselamatan dilimpahkan kepadamu. Aku akan memintakan ampun (beristighfar) bagimu kepada Tuhanku, sesungguhnya Dia sangat baik kepadaku.” (QS Maryam [19]: 47).

Rasulullah SAW juga selalu membiasakan istighfar. Dalam satu majelis, beliau bisa beristighfar 70 sampai 100 kali. “Demi Allah, sesungguhnya aku beristighfar dan taubat kepada Allah dalam sehari lebih dari 70 kali.” (HR Bukhari).

Selain mendapatkan ampunan Allah, istighfar mempunyai banyak manfaat. Pertama, orang yang memperbanyak istighfar terutama di waktu pagi sebelum Subuh, mendapatkan sanjungan Allah dan disediakan baginya surga dengan segala kenikmatannya. (QS Ali Imran [3]: 15-17).

Kedua, istighfar adalah pintu untuk membuka kenikmatan-kenikmatan baik yang disediakan oleh Allah. “Dan hendaklah kamu meminta ampun (beristighfar) kepada Tuhanmu dan bertobat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat.” (QS Hud [11]: 3).

Ketiga, istighfar bisa menghindarkan kita dari bencana. “Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu (Muhammad) berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun (beristigfar).” (QS Al-Anfal [8]: 33).

Dalam memahami ayat ini, Abu Musa Al-Asy’ari pernah berkata, “Dulu kami mempunyai dua penjaga (dari bencana) di dunia ini. Satunya telah pergi dan tersisa satu lagi. Yang pergi adalah Rasulullah, yang yang masih tersisa adalah istighfar. Jika yang satu ini hilang, maka celakalah kami semua.” Wallau a’lam.

#PustakaSunni

Kenalkah Nabi Muhammad SAW dengan kita?

Hikayah, ada seorang pemuda, yang bermimpi bertemu rosulullah Saw. Dalam mimpi~nya, rosulullah berpaling, enggan melihatnya. Lalu diberanikan dia bertanya kpd rosulullah Saw: wahai rosulullah, apakah engkau murka kepada~ku, sehingga menjadikan berpaling pandanganmu dari~ku?

Beliau menjawab: siapa kamu, aku tidak mengenal~mu? (Baca: rosulullah Saw mengenal semua umatnya secara terperinci).

Aku adalah umat~mu wahai rosulullah. Jawab~nya, dalam mimpi tersebut.

Kamu tidak pernah membaca shalat kepada~ku, bagaimana aku mengenal~mu?, jawabrosul.

Kemudian, pemuda tersebut terbangun. Lalu setiap hari dia membaca 100X Shalawat, hingga suatu hari dia bermimpi bertemu rosulullah kembali dengan keadaan mendatangi~nya, dan beliau katakan: Engkau adalah umat~ku, dan kelak dihari kiyamat engkau berhak atas syafaat~ku. Intahaa.. [Mukasyafatu Al- Qulub: 19]

اللهم صل وسلم على سيدنا محمد.

Rabu, 29 Oktober 2014

Nabi Sam'un Ghozi As

Dikisahkan, bahwa Rasullah Muhammad SAW tesenyum sendiri, lalu bertanyalah salah seorang sahabatnya, ..

“Apa yang membuatmu tersenyum wahai Rasulullah?”
Rasullah menjawab, “Diperlihatkan kepadaku hari akhir ketika dimana seluruh manusia dikumpulkan di mahsyar. Semua Nabi dan Rasul berkumpul bersama umatnya masing-masing, masuk ke dalam surga.
Ada salah seorang nabi yang dengan membawa pedang, yang tidak mempunyai pengikut satupun, masuk ke dalam surga, dia adalah Sam’un.

Menurut Riwayat Dari Abi Zar ra, Bahwa Rasulullah SAW bersabda ketika ditanya tentang jumlah para nabi, “Jumlah para nabi itu adalah seratus dua puluh empat ribu (124.000) nabi.” “Lalu berapa jumlah Rasul di antara mereka?” Beliau menjawab, “Tiga ratus tiga belas (313) (HR At-Tirmidzi)

Nabi Sam’un Ghozi AS memiliki kemukjizatan, yaitu dapat melunakkan besi, dan dapat merobohkan istana. Cerita Nabi Sam’un Ghozi AS adalah kisah Israiliyat yang diceritakan turun-temurun di jazirah Arab. Cerita ini melegenda jauh sebelum Rasulullah lahir.

Dari kitab Muqasyafatul Qulub karangan al Ghazali, diceritakan bahwa Rasulullah berkumpul bersama para sahabat dibulan Suci Ramadhan. Kemudian Rasulullah bercerita tentang seorang Nabi bernama Sam’un Ghozi AS, beliau adalah Nabi dari Bani Israil yang diutus di tanah Romawi.

Dikisahkan Nabi Sam’un Ghozi AS berperang melawan bangsa yang menentang Ketuhanan Allah SWT. Ketangguhan dan keperkasaan Nabi Sam’un dipergunakan untuk menentang penguasa kaum kafirin saat itu, yakni raja Israil.

Akhirnya sang raja Israil mencari jalan untuk menundukkan Nabi Sam’un. Berbagai upaya pun dilakukan olehnya, sehingga akhirnya atas nasehat para penasehatnya diumumkanlah, barang siapa yang dapat menangkap Sam’un Ghozi, akan mendapat hadiah emas dan permata yang berlimpah.

Singkat cerita Nabi Sam’un Ghozi AS terpedaya oleh isterinya. Karena sayangnya dan cintanya kepada isterinya, nabi Sam’un berkata kepada isterinya, “Jika kau ingin mendapatkanku dalam keadaan tak berdaya, maka ikatlah aku dengan potongan rambutku.”

Akhirnya Nabi Sam’um Ghozi AS diikat oleh istrinya saat ia tertidur, lalu dia dibawa ke hadapan sang raja. Beliau disiksa dengan dibutakan kedua matanya dan diikat serta dipertontonkan di istana raja.

Karena diperlakukan yang sedemikian hebatnya, Nabi Sam’un Ghozi AS berdoa kepada Allah SWT. Beliau berdoa dengan dimulai dengan bertaubat, kemudian memohon pertolongan atas kebesaran Allah.

Do’a Nabi Sam’un dikabulkan, dan istana raja bersama seluruh masyarakatnya hancur beserta isteri dan para kerabat yang mengkhianatinya. Kemudian nabi bersumpah kepada Allah SWT, akan menebus semua dosa-dosanya dengan berjuang menumpas semua kebathilan dan kekufuran yang lamanya 1000 bulan tanpa henti.

Ketika Rasulullah selesai menceritakan cerita Nabi Sam’un Ghozi AS yang berjuang fisabilillah selama 1000 bulan, salah satu sahabat nabi berkata : “Ya Rasulullah, kami ingin juga beribadah seperti nabiyullah Sam’un Ghozi AS. Kemudian Rasulullah SAW, diam sejenak.

Kemudian Malaikat Jibril AS datang dan mewahyukan kepada beliau, bahwa pada bulan Ramadhan ada sebuah malam, yang mana malam itu lebih baik daripada 1000 bulan.

(Qishashul Anbiyaa & Muqasyafatul Qulub)

Senin, 27 Oktober 2014

Dewi Khodijah Al - Kubro

Cinta pertama

Cinta sejati

Selalu dan untuk selamanya

25 tahun Rasulullah SAW hidup bersamanya.
Dan selama 25 tahun Rasulullah SAW tidak pernah melihat darinya kecuali kecintaan sejati
Dan selama 25 tahun Rasulullah SAW tidak pernah melihat darinya kecuali perhatian
Dan selama 25 tahun Rasulullah SAW tidak pernah melihat darinya kecuali Ketulusan
Dan selama 25 tahun Rasulullah SAW tidak pernah melihat darinya kecuali Dukungan
Dan selama 25 tahun Rasulullah SAW tidak pernah melihat darinya kecuali Kerinduan
Dan selama 25 tahun Rasulullah SAW tidak pernah melihat darinya kecuali Keanggunan
Dan selama 25 tahun Rasulullah SAW tidak pernah melihat darinya kecuali Keindahan
Dan selama 25 tahun Rasulullah SAW tidak pernah melihat darinya kecuali kemuliaan

Ibu dari anak-anaknya.
Nenek bagi Al Hasan wal Husain dan saudara-saudara mereka

Ketika semua mendustai Rasulullah SAW dialah yang senantiasa mempercayainya

Ketika semua kikir dengan hartanya untuk perjuangan Rasulullah SAW dialah yang senantiasa mengorbankan segala harta bendanya untuk kekasihnya.

Sehebat apapun wanita di alam semesta ini, namun tidak akan pernah mampu melebihi as Sayyidah Khadijah Al kubra kekasih sejati Rasulullah SAW.

Tidak pernah Rasulullah mencintai seorang wanita melebihi kecintaannya kepada as Sayyidah Khadijah Al Kubra.

Ketika As Sayyidah A’isyah berbangga sebagai satu-satunya perawan yang dinikahi oleh baginda Rasulullah, maka Baginda berbangga dengan Khodijah yang meraih keperjakaan Rasulullah SAW.

Jauh setelah wafat sang isteri tercinta. Kenangan manis dan kesetiaan di hati Rasulullah tidak pernah pudar.

Setiap kali Rasulullah masuk ke kota Makkah setelah beliau hijrah ke madinah, baik pada saat umrah Al Qodho, maupun Fath Makkah beliau selalu meminta kepada sahabatnya untuk didirikan baginya kemah di Hajuun. Rumah bani hasyim terbuka lebar untuk rasulullah tinggal di makkah. Namun beliau lebih memilih kemah yang sederhana di Hajuun. Ada apa gerangan dengan Hajuun? Di Tanah suci Hajuun disemayamkan isteri tercinta As Sayyidah Khodijah Alkubra.

#MajelisRasulullahSAW

Minggu, 26 Oktober 2014

Untaian indah Ahli Hikmah

Subhanallah..betapa Indah Syai'r Nasehat Ahli Hikmah Ini:

النَّفْسُ تَبْكِي عَلَى الدُّنْيَا وَقَدْ عَلِمْتَ…أَنَّ السَّلاَمَةَ فِيْهَا تَرْكُ مَا فِيْهَا

(Sungguh aneh) jika jiwa menangis karena perkara dunia (yang terluput) padahal jiwa tersebut mengetahui bahwa keselamatan adalah dengan meninggalkan perkara-perkara dunia

لاَ دَارَ لِلْمَرْءِ بَعْدَ الْمَوْتِ يَسْكُنُهَا…إِلاَّ الَّتِي كَانَ قَبْلَ الْمَوْتِ يَبْنِيْهَا

Tidak ada rumah bagi seseorang untuk ditempati setelah kematian, kecuali rumah yang ia bangun sebelum matinya

فَإِنْ بَنَاهَا بِخَيْرٍ طَابَ مَسْكَنُهُ…وَإِنْ بَنَاهَا بِشَرٍّ خَابَ بَانِيْهَا

Jika ia membangun rumahnya (tatkala masih hidup) dengan amalan kebaikan maka rumah yang akan ditempatinya setelah matipun akan baik pula

أَمْوَالُنَا لِذَوِي الْمِيْرَاثِ نَجْمَعُهَا…وَدُوْرُنَا لِخَرَابِ الدَّهْرِ نَبْنِيْهَا

Harta kita yang kita kumpulkan adalah milik ahli waris kita, dan rumah-rumah (batu) yang kita bangun akan rusak dimakan waktu

كَمْ مِنْ مَدَائِنَ فِي الآفَاقِ قَدْ بُنِيَتْ…أَمْسَتْ خَرَابًا وَأَفْنَى الْمَوْتُ أَهْلِيْهَا

Betapa banyak kota (megah) dipenjuru dunia telah dibangun, namun akhirnya rusak dan runtuh, dan kematian telah menyirnakan para penghuninya

أَيْنَ الْمُلُوْكُ الَّتِي كَانَتْ مُسَلْطِنَةً…حَتَّى سَقَاهَا بِكَأْسِ الْمَوْتِ سَاقِيْهَا

Dimanakah para raja dan pimpinan yang dahulu berkuasa? Agar mereka bisa meneguk cangkir kematian

لاَ تَرْكَنَنَّ إِلَى الدُّنْيَا فَالْمَوْتُ…لاَ شَكَّ يُفْنِيْنَا وَيُفْنِيْهَا

Janganlah engkau condong kepada dunia, karena tidak diragukan lagi bahwa kematian pasti akan membuat dunia sirna dan membuat kitapun fana

وَاعْمَلْ لِدَارٍ غَدًا رَضْوَانٌ خَازِنُهَا…وَالْجَارُ أَحْمَدُ وَالرَّحْمَنُ بَانِيْهَا

Hendaknya engkau beramal untuk rumah masa depan yang isinya adalah keridhoan Allah, dan tetanggamu adalah Nabi Muhammad serta yang membangunnya adalah Ar-Rohman (Allah Yang Maha penyayang)

قُصُوْرُهَا ذَهَبٌ وَالْمِسْكُ طِيْنَتُهَا…وَالزَّعْفَرَانُ حَشِيْشٌ نَابَتَ فِيْهَا

Bangunannya terbuat dari emas, dan tanahnya menghembuskan harumnya misik serta za’faron adalah rerumputan yang tumbuh di tanah tersebut

أَنْهَارُهَا لَبِنٌ مُصَفَّى وَمِنْ عَسَلٍ…وَالْخَمْرُ يَجْرِي رَحِيْقًا فِي مَجَارِيْهَا

Sungai-sungainya adalah air susu yang murni jernih, madu dan khomr, yang mengalir dengan bau yang semerbak

وَالطَّيْرُ تَشْدُو عَلَى الأَغْصَانِ عَاكِفَةً…تُسَبِّحُ اللهَ جَهْرًا فِى مَغَانِيْهَا

Burung-burung berkicau di atas ranting dan dahan di atas pohon-pohon yang ada di surga

Mereka bertasbih memuji Allah dalam kicauan mereka

فَمَنْ يَشْتَرِي الدَّارَ فِي الْفِرْدَوْسِ يُعَمِّرُهَا…بِرَكْعَةٍ فِي ظَلاَمِ اللَّيْلِ يُحْيِيْهَا

Siapa yang hendak membangun surga firdaus maka hendaknya ia memenuhinya dengan sholat di dalam kegelapan malam

Jika anda tidak memiliki rumah yang mewah di dunia…maka raihlah istana megah di akhirat kelak…dengan sholat di tengah kegelapan malam…

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

وَصَلُّوا بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ بِسَلاَمٍ

“Dan sholatlah di malam hari tatkala orang-orang sedang tertidur, niscaya kalian akan masuk surga dengan penuh keselamatan”.
Bolehlah engkau miskin di dunia akan tetapi demi membangun istana di surga…Dan janganlah sampai engkau juga miskin dan menderita di akhirat kelak !!!

Ya Rabb...
Ampunkanlah dosa-dosa kami dan dosa ibu bapak kami..
Aamiin Ya Rabbal 'Alamin...

آمِيْن يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنََ

Balasan untuk pemuji Sang Nabi Muhammad SAW

Dahulu di masa seorang penyair hebat dan sangat terkenal yaitu Syaikh Farazdaq dimana beliau selalu asyik memuji Rasulullah Saw., beliau mempunyai kebiasaan melakukan ibadah haji setiap tahunnya.

Suatu waktu ketika beliau melakukan ibadah haji kemudian datang berziarah ke makam Rasulullah Saw. dan membaca qasidah di makam beliau Shallallahualaihi wasallam dan ketika itu ada seseorang yang mendengarkan qasidah pujian yang dilantunkannya.

Setelah selesai membaca qasidah, orang itu menemui Syaikh Farazdaq dan mengajak beliau untuk makan siang ke rumahnya. Beliau pun menerima ajakan orang tersebut dan setelah berjalan jauh hingga keluar dari Madinah al-Munawwarah sampailah keduanya di rumah yang dituju.

Sesampainya di dalam rumah, orang tersebut memegangi Syaikh Farazdaq dan berkata: “Sungguh aku sangat membenci orang-orang yang memuji-muji Muhammad, dan kubawa engkau ke sini untuk kugunting lidahmu!”

Maka orang itu menarik lidah beliau lalu mengguntingnya dan berkata: “Ambillah potongan lidahmu ini dan pergilah untuk kembali memuji Muhammad!”

Maka Syaikh Farazdaq pun menangis karena rasa sakit dan juga sedih tidak bisa lagi membaca syair untuk Sayyidina Muhammad Saw. Kemudian beliau datang ke makam Rasulullah Saw. seraya berdoa: “Ya Allah jika penghuni makam ini tidak suka atas pujian-pujian yang aku lantunkan untuknya maka biarkan aku tidak lagi bisa berbicara seumur hidupku, karena aku tidak butuh kepada lidah ini kecuali hanya untuk memujiMu dan memuji NabiMu. Namun jika Engkau dan NabiMu ridha maka kembalikanlah lidahku ini ke mulutku seperti semula.”

Beliau terus menangis hingga tertidur dan bermimpi jumpa dengan Rasulullah Saw. yang berkata: “Aku senang mendengar pujian-pujianmu, berikanlah potongan lidahmu.”

Lalu Rasulullah Saw. mengambil potongan lidah itu dan mengembalikannya pada posisinya semula. Ketika Syaikh Farazdaq terbangun dari tidurnya beliau mendapati lidahnya telah kembali seperti semula, maka beliaupun bertambah dahsyat memuji Rasulullah Saw.

Hingga di tahun selanjutnya beliau datang lagi menziarahi Rasulullah Saw. dan kembali membaca pujian-pujian untuk Rasulullah Saw. Dan di saat itu datanglah seorang yang masih muda dan gagah serta berwajah cerah menemui beliau dan mengajak beliau untuk makan siang di rumahnya.

Beliau teringat kejadian tahun yang lalu namun beliau tetap menerima ajakan tersebut sehingga beliau dibawa ke rumah anak muda itu. Sesampainya di rumah anak muda itu, beliau dapati rumah itu adalah rumah yang dulu pernah beliau datangi lalu lidah beliau dipotong.

Anak muda itu pun meminta beliau untuk masuk yang akhirnya beliau pun masuk ke dalam rumah itu hingga mendapati sebuah kurungan besar terbuat dari besi dan di dalamnya ada kera yg sangat besar dan terlihat sangat beringas, maka anak muda itu berkata:
“Engkau lihat kera besar yang di dalam kandang itu, dia adalah ayahku yg dulu telah menggunting lidahmu, maka keesokan harinya Allah merubahnya menjadi seekor kera.”

Dan hal yg seperti ini telah terjadi pada ummat terdahulu, sebagaimana firman Allah Swt.:

“Maka setelah mereka bersikap sombong terhadap segala apa yg dilarang, Kami katakan kepada mereka: “Jadilah kalian kera yang hina”. (QS. al-A’raf ayat 166)

Kemudian anak muda itu berkata:
“Jika ayahku tidak bisa sembuh maka lebih baik Allah matikan saja.”

Maka Syaikh Farazdaq berdoa: “Ya Allah aku telah memaafkan orang itu dan tidak ada lagi dendam dan rasa benci kepadanya.”

Dan seketika itu pun Allah Swt. mematikan kera itu dan mengembalikannya pada wujud yg semula.

Dari kejadian ini jelaslah, sungguh Allah Swt. mencintai orang-orang yg suka memuji Nabi Muhammad Saw. Karna pujian kpda Nabi Muhammad Saw. disebabkan oleh rasa cinta kpda beliau.

"shollu a'laa Nabiy"
#MajelisRasulullahSAW

اللهم صلي وسلم وبارك على سيدنا ونبينا وقدوتنا وشفعنا محمد وعلى آله وأصحابه وسلم تسليماً كثيرا يا رب العالمين

Kamis, 23 Oktober 2014

Engkau berhak untuk jiwaku

Dikota Jeddah ada seorang wanita yang menghadapi masalah dalam rumah tangganya. Ia pun terlibat percekcokan dengan suaminya. Keributan memuncak hingga sang suami angkat tangan dan memukul sang istri. Menangislah wanita ini.

Tiba-tiba terdengar bunyi seseorang yang mengetuk pintu “Tok..tok..tok..” Segeralah sang suami melihat siapa yang datang lewat lubang intip pintu.

Tak di duga, Mertua alias orang tua si wanita ada di depan pintu datang bertamu. Dalam keadaan berderai air mata, wanita ini pun masuk ke dalam kamar. Ia sapu air matanya dan ia bersihkan wajahnya.

Sang suami pun membukakan pintu dan mempersilahkan mertua masuk kedalam rumah.Tak lama, keluarlah wanita ini menemui ibu dan bapaknya dengan sisa air mata yang tak mampu ia tahan.

Diciuminya ibu dan bapaknya, sedang air mata terus mengalir di pipinya. Betapa terkejut ibu bapaknya melihat anaknya keluar dalam keadaan menangis.

“Kenapa kamu menangis nak ?” Tanya ibu kepada anaknya. Wanita ini pun menjawab, “Umii... ana kaaangen sama umii. Kok Allah kirim umi sama abi ke sini..”

Subhanallah... Mendengar jawaban istrinya, hancurlah amarah dan keangkuhan sang suami. Hatinya luluh melihat kecerdasan istrinya dalam menyelamatkan nama baik suaminya di hadapan mertua.

Segera sang suami keluar rumah. Ia carikan hidangan bagi mertuanya karena memang hari itu tidak ada masakan di rumahnya. Sebelum pulang, ia mampir ke toko emas. Dia beli sabuk emas seharga 10 ribu real.

Di rumah, semua berjalan normal. Seolah tak pernah ada masalah di rumah tangga.Sepulang mertua, sang suami segera menemuni wanita sang istri. Sang suami minta maaf atas amarah dan khilafnya. Sabuk emas yang tadi ia beli, dia serahkan kepada sang istri sambil berkata,” Anti tastahiqqiina ruuhi”…ENGKAU BERHAK MENDAPATKAN NYAWAKU…

semga cerita ini bisa kita ambil manfaat
#MajelisRasulullahSAW

Majusy menjadi muslim

Diceritakan suatu ketika seorang Majusy (kafir) bertamu meminta sedekah kepada Nabi Ibrahim AS.
Permintaan sedekah itu dijawab oleh Nabi Ibrahim, "Aku akan memberimu segala permintaanmu tetapi dengan satu syarat yaitu agar engkau bersedia beriman kepada Allah SWT..."
Ternyata syarat itu ditolak oleh si Majusy dan iapun pergi meninggalkan Nabi Ibrahim.
Kemudian malam harinya Nabi Ibrahim bermimpi ditegur oleh Allah SWT, "Wahai Ibrahim, apalah kamu ini? Aku memberinya makan minum lebih dari 70 tahun dan si Majusy itu tetap saja kafir kepadaKu. Sedang ia baru saja hendak memintamu sedekah sehari tetapi kamu memberinya syarat spt itu!"

Sadar akan kekeliruannya, keesokan harinya Nabi Ibrahim mencari si Majusy untuk memberinya sedekah sembari diceritakan kepadanya soal teguran Allah tadi malam.
Kontan si Majusy menangis dan berkata, "seperti itu kah Tuhanmu, wahai Ibrahim? Aku kafir kepadaNya bertahun-tahun tetapi Tuhanmu masih saja memberiku rezeki... Maka kini aku menyatakan beriman kepada Tuhanmu!"...

Dzurrotun Nashihin

Rabu, 22 Oktober 2014

Kucing pembawa berkah


روى ابن عساكر في تاريخه عن بعض اصحاب الشبلى قال رايت الشبلى في النوم بعد موته فقلت له ما فعل الله بك قال اوقفني بين يديه الكريمتين وقال يا ابا بكر اتدرى بماذا غفرت لك فقلت بصالح عملى فقال لا فقلت باخلاصى في عبوديتى فقال لا فقلت بحجى وصومى وصلاتى فقال لم اغفر لك بذالك

Ibnu 'Asakir meriwayatkan dalam kitab Tarikhnya dari sebagian sahabatnya Imam Syibli berkata,
" aku melihat Imam Syibli didalam tidur setelah wafatnya beliau, kemudian aku berkata kpdnya :
" apa yg telah Allah lakukan padamu ? "
Imam Syibli berkata : " Dia menempatkanku di hadapan kedua Yad-Nya yg mulia dan Dia berkata ,' wahai Aba Bakr (julukan Imam Syibli) apakah engkau mengetahui mengapa Aku mengampunimu ?'
aku berkata : ' sebab kebaikan amalanku '
' bukan ' jawab Allah
' sebab keikhlasan dalam ibadahku '
' bukan '
' sebab ibadah haji, puasa dan sholatku '
' aku tdk mengampunimu sebab itu semua ' jawab Allah

فقلت بهجرتى الى الصالحين وبادامت اسفارى وطلب العلوم فقال لا فقلت يا ربى هذه المنجيات التى كنت اعقد عليها حسن ظنى انك بها تعفو عنى قال كل ذالك لم اغفر لك بها فقلت الهى فبماذا قال اتذكر حين كنت تمشى علي درب بغداد فوجدت هرة صغيرة قد اضعفها البرد وهى تنزوى الى الجدار من شدة البرد والثلج فاخذتها رحمة لها فادخلتها في فرو كان عليك وقاية لها من الم البرد

aku berkata, ' sebab hijrahku kpd orang2 sholih dan sebab langgengnya perjalananku serta sebab menuntut ilmu '
' bukan ' jawab Allah
aku berkata, ' wahai Tuhanku, ini adalah amaln2 penyelamatku yg telah kuyakini bahwa husnudz dzonku sesungguhnya Engkau mengampuniku sebab amalan2 tsb.'
' semuanya itu tidaklah Ku ampuni dirimu sebabnya. ' jawab Allah
' lalu sebab apakah aku diampuni ? '

' Apakah engkau ingat ketika engkau berjalan di jalanan Bagdad kemudian engkau menemukan seekor kucing kecil yg telah lemah sebab cuaca dingin dan dia sdg mojok di tembok sebab sangat dinginnya salju,
kemudian engkau mengambil kucing tsb karena kasihan kepadanya, kemudian kau masukkan dia kedalam jubah bulu yg ada padamu utk menjaganya dari sakitnya kedinginan ? '

فقلت نعم قال برحمتك لتلك الهرة رحمتك
اللهم ارحمنا برحمتك يا ارحم الراحمين يا رب العالمين

aku berkata, ' iya saya ingat '
' sebab kasih sayangmu kepada kucing itulah Aku merahmatimu ' jawab Allah.
" Yaa Allah, kasih sayangilah kami dengan rahmat-Mu Yaa Arhamar Rohimiin Yaa Robbal 'Aalamiin "

Aamiin...

المجالس السنية
الشيخ احمد بن الشيخ حجازى

Selasa, 14 Oktober 2014

Keistimewaan Imam Abu Hanifah



Ulama kelahiran tahun 80 Hijriyah ini mempunyai nama asli An-Nu’man bin Zauthi At-Taimi. Tempat kelahirannya di Kufah, salah satu wilayah di Irak. Anak dari seorang kepala suku di Kufah ini terlanjur dipanggil dengan nama Abu Hanifah. Hal ini karena beliau kerap selalu bersama tinta yang dalam bahasa Irak disebut hanifah.

Kekhasan dari ciri beliau adalah perawakannya yang ideal, tampan, dan begitu ramah dan akrab walau dengan orang yang baru ia kenal. Sang Imam sering mempersilakan masuk kepada orang yang lewat di rumahnya untuk sekadar beramah tamah. Walau tidak membicarakan hal-hal penting, beliau tidak menampakkan kebosanan dengan tamu yang datang.

Ketika sang tamu meminta izin untuk pamit, Imam Abu Hanifah akan memberikan kesan yang akrab. Ia akan mengatakan, “Aku senang Anda bisa bersilaturahim ke rumah saya kapan pun Anda mau.”

Kegemarannya dalam bersedekah pun sudah sangat dikenal orang-orang di sekitar beliau. Imam Abu Hanifah seperti punya rumus dalam bersedekah. Sejumlah uang dinar yang ia belanjakan untuk keperluan keluarga, sejumlah itu pula yang akan ia sedekahkan. Selain kecerdasannya dalam memahami ilmu-ilmu syar’i, beliau juga dikenal tegas dalam hal memilih dan mengambil hadits rujukan. Beliau hanya mau mengambil hadits shahih yang diriwayatkan dari para sahabat, dan tidak mau jika diriwayatkan dari para tabi’in.

Hal lain yang sangat menonjol dari Imam Abu Hanifah adalah kekuatannya dalam ibadah shalat. Hampir setiap orang yang pernah dekat dengan beliau selalu mempunyai kesaksian yang sama. Imam Abu Hanifah biasa memiliki wudhu pada shalat Isya dan bertahan hingga waktu shubuh. Sepanjang waktu antara Isya dan waktu sahur, ia isi dengan shalat dan munajat. Ia hanya tidur sebentar di antara waktu Zuhur dan Ashar.

Keluarga dekat beliau menyaksikan bahwa hal tersebut dilakukan Imam Abu Hanifah selama kurang lebih empat puluh tahun. Surah yang hampir selalu ia baca pada shalat malam itu adalah Surah Al-Qamar. Hingga pada ayat ke-46 yang berbunyi, artinya, Sebenarnya hari Kiamat itulah hari yang dijanjikan kepada mereka dan Kiamat itu lebih dahsyat dan lebih pahit, beliau pun menangis sesegukan.

Kehati-hatiannya dengan harta begitu sangat tinggi. Suatu kali, ia menghadiahkan seorang temannya sehelai baju. Imam Abu Hanifah mewanti-wanti sang teman kalau di salah satu bagian baju itu ada sedikit cacat. Kalau sewaktu-waktu baju itu akan dijual sang teman, sang Imam meminta kepada temannya itu untuk menyampaikan cacat di baju itu kepada si pembeli. Namun, karena sesuatu hal, sang teman Imam Abu Hanifah akhirnya memang benar-benar menjual baju tersebut. Sayangnya, ia lupa untuk menyampaikan pesan yang pernah disampaikan sang Imam soal cacat baju itu.

”Apakah engkau kenal siapa yang membeli baju itu?” ucap sang Imam kepada temannya. ”Aku tidak kenal, dan aku lupa ciri-ciri orang yang membeli baju itu,” jawab sang teman apa adanya. Untuk menebus kehati-hatian itu, Imam Abu Hanifah langsung bersedekah sejumlah harga baju yang ia hadiahkan kepada temannya itu.

Imam Abu Hanifah, seperti para ulama lain di zamannya, kerap menolak dengan tegas tawaran jabatan yang diberikan oleh para petinggi khalifah waktu itu. Pada masa Khalifah Al-Manshur itu, Imam Abu Hanifah ditawari jabatan hakim agung. Ia menolak dengan alasan ketidakmampuan dirinya dengan jabatan tinggi itu. Penolakan itu menjadikan sang khalifah marah. Imam Abu Hanifah pun dipenjara.Imam Abu Hanifah bukan sekadar dipenjara, tapi juga disiksa. Sepertinya ada pihak-pihak yang menyebarkan fitnah terhadap diri Imam Abu Hanifah. Menurut sebuah riwayat, ia diracun ketika dalam penjara.

Pada tahun 150 Hijriyah, Imam Abu Hanifah pun syahid ketika masih dalam penjara. Beliau meninggal dalam usia 70 tahun dan meninggalkan seorang anak yang bernama Hammad.

Batu itu menangis


Diriwayatkan bahwa suatu ketika sebagian nabi berjalan dan bertemu dengan sebuah batu kecil yang mengeluarkan air yang sangat banyak, nabi tersebut terheran-heran melihat hal demikian, lalu Allah membuat batu tersebut dapat berbicara sehingga batu itu mengatakan : 

semenjak saya mendengar firman Allah yang berbunyi : “dan bahan bakar neraka jahanam adalah manusia dan batu” saya menangis karena takut kepada Allah SWT. 

Kemudian nabi tersebut memohon kepada Allah agar menyelamatkan batu itu dari api neraka, maka Allah menyelamatkan batu tersebut. 

Di kemudian hari nabi tersebut menjumpai pemandangan yang semula yakni batu tersebut menangis kembali, lalu nabi bertanya : 

mengapa sekarang engkau menangis? 

Batu tersebut pun menjawab ketika itu aku menangis karena takut kepada Allah SWT, lalu saat ini aku menangis karena rasa bahagia dan syukur ku kepada Allah swt. 

(Ihya’ Ulumiddin Juz : 4, Hal : 86)