Senin, 14 April 2014

Sedekah Kepada Guru (orang 'Alim)

Dahulu ada seorang kusir kuda di daerah Jawa Tengah yang teramat istimewa. Mengendalikan kuda menjadi pekerjaan beliau setiap harinya disamping juga berkebun untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Beliau memiliki beberapa anak yang kesemuanya di kirim ke berbagai pesantren di Jawa untuk memperdalam ilmu agama. 

Kusir tersebut terbilang istimewa karena ada satu kebiasaan yang jarang dimiliki oleh orang lain. Kebiasaan yang istimewa tersebut adalah setiap kali beliau memanen hasil perkebunan pasti beliau menghadap istrinya. Tujuan beliau adalah untuk meminta ridho sang istri agar memanfaatkan separuh dari hasil perkebunan untuk kehidupan sehai-hari dan separuh sisanya di ikhlaskan untuk diberikan kepada Kyai dimana putra beliau memperdalam ilmu agama.

Kebiasaan itu berlangsung terus menerus sampai beliau wafat. Walhasil wallahu a'lam beliau memiliki putra-putra yang sangat 'Alim. Diantaranya adalah Rois 'Am PBNU saat ini yakni KH. Musthofa Bisri. (diceritakan oleh salah satu kyai Jombang)

LIMA MACAM PAHALA BERSEDEKAH.

ذكر السيوطي في خماسيه أن ثواب الصدقة خمسة أنواع : واحدة بعشرة وهي على صحيح الجسم ، وواحدة بتسعين وهي على الأعمى والمبتلي ، وواحدة بتسعمائة وهي على ذي قرابة محتاج ، وواحدة بمائة ألف وهي على الأبوين ، وواحدة بتسعمائة ألف وهي على عالم أو فقيه اهـ

Al-Imam Suyuti menuturkan perihal pahala sedekah di dalam salah satu kitabnya, bahwasanya pahala bersedekah ada lima kategori :

(1) Satu di balas sepuluh (1 : 10) yaitu bersedekah kepada orang yang sehat jasmani.

(2) Satu di balas sembilan puluh (1 : 90) yaitu bersedekah terhadap orang buta, orang cacat atau tertimpa musibah, termasuk anak yatim dan piatu.

(3) Satu di balas sembilan ratus (1 : 900) yaitu bersedekah kepada kerabat yang sangat membutuhkan.

(4) Satu di balas seratus ribu (1 : 100.000) yaitu sedekah kepada kedua orang tua.

(5) Satu di balas sembilan ratus ribu (1 : 900.000) yaitu bersedekah kepada orang alim yang ahli fiqih (Guru Ngajimu). 

 (Bughyatul-Musytarsyidin)

5 komentar: