Dahulu kala hiduplah keluarga yang harmonis, saling mencintai,
penuh kehangatan dan ketulusan, yang lelaki tampan dan yang wanita cantik
jelita. Beberapa tahun kemudian lahirlah dari kedua pasangan ini bayi kembar
laki-laki, kedua bayi ini lahir dengan sehat dan terlihat montok. Setelah
mereka sudah tumbuh agak dewasa lahirlah adik mereka yg juga kembar, orang tua
mereka memberi nama kepada kedua anak lakinya dengan nama Habil dan Qabil,
Ketika mereka berdua menginjak dewasa, orang tua mereka berniat menjodohkan mereka secara bersilang, Qobil dikawinkan dengan adiknya Habil, sedang Habil dikawinkan dengan adiknya Qabil.
Ketika mereka berdua menginjak dewasa, orang tua mereka berniat menjodohkan mereka secara bersilang, Qobil dikawinkan dengan adiknya Habil, sedang Habil dikawinkan dengan adiknya Qabil.
Dari sinilah kehidupan keluarga kecil yang dulunya hidup bahagia
sekarang mulai timbul percik-percik permusuhan dan perselisihan. Karena Qabil
tidak terima kalau dirinya dijodohkan dengan adiknya Habil, dia mau dirinya
dijodohkan adiknya sendiri, memang tidak bisa dipungkiri bahwa adik Qabil ini
memang lebih cantik dan menawan dari pada adiknya Habil yang wajahnya biasa dan
berkulit agak gelap. Seringkali Qabil ini melihat dan memperhatikan adiknya
ketika tidur pulas, tampak wajahnya yang memancarkan kecantikan luar biasa, dan
konon cantiknya melebihi mulan jameela, lebih-lebih ketika melihat adiknya sehabis
mandi, bagaikan buah yang sangat ranum, maka pantaslah Qabil sangat tidak
terima kalau adiknya yang diam-diam sangat dicintainya ini dijodohkan dengan
Habil.
Nabi adam melihat gelagat yang tidak baik dari anaknya ini mencoba
mengajak bicara dari hati ke hati, " anakku, keputusanku masalah
perkawinan ini semuanya semata-mata dari Allah, " kata nabi Adam. "
tidak, ayah bohong, ini pasti ulah ayah sendiri, karena ayah lebih mencintai Habil
daripada aku " bantah Qabil. " kalau kamu bersih keras, silahkan
membuktikan, kamu sama Habil silahkan berqurban, nanti siapa qurbannya yang
diterima, dialah yang benar " jelas nabi Adam, " baik, akan saya
lakukan, tolong bilang kepada Habil tentang masalah ini " kata Qabil.
Qabil adalah seorang petani, dia berencana berqurban dg hasil
panennya, tapi dasar qabil yang bertabiat buruk, hasil panennya di pilah-pilah,
dia memilih hasil panen yang jelek untuk berqurban, sedang Habil adalah seorang
peternak, dia memilih kambing yang paling gemuk dan paling sehat untuk
berqurban. Waktu berqurban yang ditentukan telah tiba, Habil menuntun
kambingnya ke tanah lapang, disitu sudah ada Qabil yang sedang menata hasil
panennya, setelah menambatkan kambingnya Habil menyingkir ke tepi, Habil mencoba
menyapa Qabil, tapi Qabil diam saja tidak menghiraukannya, akhirnya Habil juga
diam saja menunggu Qabil sampai selesai. Setelah semuanya selesai mereka berdua
menunggu ditepi lapangan, qurban siapakah yg diterima Allah, dan tidak lama
kemudian ada kilat yang menyambar dan kambing Habil tiba-tiba hilang. Rupanya qurban
Habil yang diterima oleh Allah SWT. Setelah mengalami peristiwa ini Qabil bukannya
tobat menyadari kesalahannya tapi malah menjadi-jadi kenakalannya. Dia malah
berniat membunuh Habil.
Dari sejarah diatas tidaklah heran kalau kita melihat kebiasaan
orang-orang zaman dahulu. yang mempersembahkan hasil panennya ke pohon-pohon
atau batu yang dikeramatkan, kebiasaan ini meniru kakek buyutnya Qabil. Dan
sejarah mencatat terjadinya pembunuhan yg pertama kali disebabkan oleh wanita. Dan
bukan berarti Allah lebih menyukai daging daripada sayur-sayuran, tapi karena
Allah melihat keikhlasan hati hambanya bukan melihat apa yang diqurbankan.
Allahu akbar.....3X
By : Kang Damar Kesaenan